Konsep Desa Wisata dan Wisata Desa sering kali digunakan bergantian, padahal keduanya memiliki fokus dan cakupan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada subjek yang mengelola dan tingkat kesiapan infrastruktur.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian, perbedaan, dan persamaan antara keduanya.
Pengertian
Konsep | Pengertian | Fokus Utama |
1. Desa Wisata | Suatu wilayah desa yang memiliki potensi wisata (alam, budaya, buatan) dan dikelola secara terpadu oleh masyarakat dengan dukungan pemerintah, serta telah memiliki kesiapan infrastruktur dan kelembagaan (seperti Pokdarwis dan homestay). | Kelembagaan, Kesiapan, dan Manajemen Terintegrasi. |
2. Wisata Desa | Kegiatan wisata yang dilakukan di lingkungan desa, di mana wisatawan mengunjungi satu atau lebih objek di desa tersebut (misalnya, mengunjungi air terjun atau kebun) tanpa perlu adanya manajemen terpadu dari seluruh desa. | Aktivitas Kunjungan (Objek Tunggal) dan Rekreasi. |
Perbedaan Utama
Perbedaan mendasar dapat dilihat dari aspek pengelolaan, cakupan, dan tujuan:
Aspek | Desa Wisata | Wisata Desa |
Fokus Pengelolaan | Integrasi dan kelembagaan. Seluruh desa menjadi destinasi yang terkelola oleh komunitas (Pokdarwis). | Objek tunggal atau area tertentu yang mungkin dikelola perorangan atau kelompok kecil (misalnya, satu pemilik homestay atau satu warung makan di tepi bendungan). |
Cakupan Destinasi | Holistik. Seluruh potensi desa (alam, budaya, kuliner, interaksi sosial) disajikan sebagai satu produk wisata. | Fragmentaris. Kunjungan ke satu atraksi (misal: hanya mandi air panas) tanpa integrasi dengan aktivitas desa lainnya. |
Kesiapan Infrastruktur | Memiliki infrastruktur dasar yang memadai dan terstandardisasi (misalnya homestay yang terdaftar, pusat informasi, toilet umum yang bersih). | Infrastruktur sering kali seadanya atau belum terstandardisasi. |
Tujuan Akhir | Pemberdayaan masyarakat secara kolektif dan menciptakan brand desa sebagai destinasi. | Menawarkan rekreasi atau produk tertentu. |
Tahap Perkembangan | Biasanya merupakan tahap matang dari pengembangan pariwisata berbasis komunitas. | Merupakan tahap awal atau kegiatan yang masih sporadis. |
Persamaan Utama
Meskipun berbeda dalam cakupan, kedua konsep ini memiliki tujuan dan elemen dasar yang sama:
Berbasis di Pedesaan: Keduanya memanfaatkan potensi alam dan sosial yang ada di lingkungan desa.
Melibatkan Masyarakat Lokal: Baik Desa Wisata maupun Wisata Desa pasti melibatkan interaksi dengan masyarakat setempat, meskipun tingkat partisipasinya berbeda.
Potensi Homestay: Keduanya dapat menawarkan fasilitas homestay sebagai akomodasi, meskipun Desa Wisata akan menyediakannya secara lebih terstandardisasi dan terintegrasi.
Tujuan Ekonomi: Keduanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui sektor pariwisata.
Kesimpulan Sederhana
Desa Wisata adalah desa yang sudah resmi menjadi organisasi pariwisata yang ready for market (siap dipasarkan), sementara Wisata Desa hanyalah kegiatan berkunjung atau rekreasi yang dilakukan di desa, terlepas dari apakah desa tersebut sudah terkelola dengan baik atau belum.
Apakah Anda tertarik untuk mengembangkan salah satu konsep ini di lokasi tertentu?
0 komentar:
Posting Komentar