TABIK PUN DESWITA WAY KALAM
Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung

Kontribusi Mahasiswa dalam Pengembangan Pariwisata

Kontribusi mahasiswa sangatlah vital dalam pengembangan pariwisata, terutama di level desa wisata, karena mereka membawa energi, ide segar, dan keahlian digital yang sering kali tidak dimiliki oleh pengelola pariwisata tradisional.


Kontribusi ini dapat dikelompokkan menjadi tiga pilar utama: Pemberdayaan SDM, Inovasi Produk & Promosi, dan Penelitian Terapan.

1. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Lokal

Mahasiswa berperan sebagai katalisator dalam meningkatkan kapasitas pengelola pariwisata desa, seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

  • Pelatihan Digital dan Media Sosial: Mahasiswa mengajarkan Pokdarwis cara efektif menggunakan media sosial (Instagram, TikTok) untuk promosi, membuat konten foto/video yang menarik (storytelling), dan mengelola ulasan online.

  • Peningkatan Skill Bahasa: Mahasiswa dari jurusan bahasa atau pariwisata memberikan pelatihan bahasa asing dasar (terutama Bahasa Inggris) kepada pemandu lokal dan pemilik homestay, sehingga mereka lebih siap melayani wisatawan mancanegara.

  • Standardisasi Pelayanan: Mahasiswa membantu menyusun Standard Operating Procedure (SOP) sederhana untuk pelayanan homestay, kebersihan, dan pemanduan wisata, yang berbasis pada keramahan lokal.

  • Edukasi Sadar Wisata: Mendorong kesadaran masyarakat lokal tentang pentingnya menjaga kebersihan, keramahan, dan melestarikan budaya sebagai aset pariwisata.


2. Inovasi Produk dan Strategi Pemasaran

Mahasiswa membawa perspektif pasar Gen Z, membantu destinasi menciptakan produk yang up-to-date dan disukai pasar.

  • Pengembangan Produk Niche: Mengidentifikasi dan mengembangkan potensi wisata minat khusus, seperti:

    • Paket Healing: Mengubah kawasan yang tenang menjadi paket forest bathing atau yoga alam.

    • Wisata Edukasi: Merancang paket workshop singkat (misalnya, menenun, membatik, memasak kuliner lokal) yang menarik bagi Gen Z.

    • Konsep Instagenic: Memberi masukan desain atau penataan spot yang memiliki nilai estetika tinggi untuk kebutuhan konten.

  • Strategi Pemasaran Digital:

    • Membuat konten promosi viral (video singkat, challenge) yang sesuai dengan tren platform seperti TikTok.

    • Membantu pengelolaan website atau Google My Business (GMB) agar desa mudah dicari di mesin pencari (Search Engine Optimization / SEO Lokal).

  • Analisis Pasar: Melakukan survei kecil-kecilan untuk mengidentifikasi selera, preferensi, dan rentang anggaran wisatawan Gen Z, lalu menyajikannya sebagai rekomendasi strategis bagi pengelola desa.


3. Penelitian dan Konservasi Terapan

Mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dapat menerapkan pengetahuan mereka secara langsung untuk memecahkan masalah pariwisata.

  • Kajian Dampak Lingkungan: Mahasiswa jurusan lingkungan/teknik sipil dapat mengkaji daya dukung lingkungan (terutama di wisata alam seperti pinggir kali) untuk mencegah over-tourism dan memberikan rekomendasi konservasi.

  • Studi Kelayakan Bisnis: Mahasiswa manajemen atau ekonomi membantu menganalisis kelayakan ekonomi dari produk wisata baru, membantu Pokdarwis menyusun laporan keuangan sederhana, atau membuat proposal investasi.

  • Pendampingan Start-up Lokal: Membantu warga desa mengembangkan produk turunan (suvenir, kuliner kemasan) agar memiliki nilai jual dan merek yang kuat (branding).

  • Membangun Jaringan: Menghubungkan desa wisata dengan pihak luar seperti tour operator, travel blogger, atau instansi pemerintah melalui jaringan akademik dan profesional yang dimiliki kampus.

Secara keseluruhan, kontribusi mahasiswa adalah menjembatani kesenjangan antara potensi desa tradisional dengan kebutuhan pasar wisata modern dan digital.

Share on Google Plus

About Redaksi

Terimakasih atas kunjunganya diblog kami, bila ada pertanyaan seputar Deswita Way Kalam silahkan Hub kami di wa.me/6282279292579. Mari kita bersama-sama memajukan Kepariwisataan Lampung Selatan melalui Media Sosial - Salam Pesona Indonesia
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar