Desa selalu menjadi pokok bahasan yang menarik. Lantaran desa merupakan aset negara yang tidak pernah habis. Bertahan dengan sejuk dan alami suasananya, polos masyarakatnya, cocok bagi orang-orang yang ingin refresh pikiran dari kesibukan sehari-hari.
Perkembangan desa sekarang menjadi salah satu skala prioritas dari pemerintah pusat, hal ini nampak dengan gelontoran dana desa yang diberikan. Desa perlahan-lahan sadar mulai berbenah akan potensi yang dimiliki. Ada banyak hal yang bisa dikembangkan oleh pemerintah desa melalui Dana Desa. Salah satunya adalah sektor pariwisata.
Secara umum, menyusun desa wisata hampir sama dimanapun tempatnya. Tetapi tidak semua desa memiliki kans menjadi desa wisata. Lantaran pariwisata mensyaratkan beberapa hal untuk dipenuhi agar layak disebut desa wisata.
Objek, adalah syarat pertama suatu desa harus memiliki objek yang menarik seperti alam pemandangan alam yang indah, tempat yang eksotik, seni budaya yang unik atau budaya masyarakat yang sangat langka. Contoh Suku Tengger dengan Upacara Karo dan Kasada
Jalur transportasi yang baik menuju ke desa dan obyek wisata. Jalur dan kondisi jalan yang baik akan membuat obyek wisata menjadi pilihan untuk didatangi para wisatawan. Utamanya wisata alam desa yang umumnya berupa pegunungan atau tebing dan sungai, biasanya obyek seperti ini terletak pada area yang sulit ditempuh.
Partisipasi semua pihak, partisipasi dan dukungan dari seluruh warga dan pemerintah desa harus tercipta dan berjalan dengan baik.
Keamanan dan kenyamanan wisatawan. Syarat ini mengharuskan pelayanan yang prima tanpa ada wisatawan yang terancam atau khawatir.
Rumah makan dan toko. Keberadaan rumah makan atau toko hendaknya juga disiapkan sebagai antisipasi manakala wisatawan membutuhkan sesuatu, baik makanan, pulsa atau juga oleh-oleh.
Homestay atau penginapan, keberadaan penginapan sangat penting dalam sebuah desa wisata. Baik sebagai singgah sementara atau juga menginap untuk waktu yang cukup lama.
Kenangan, kenangan tidak hanya berupa spot foto, namun juga kuliner dan suasana yang ditawarkan.
Berbagai syarat diatas merupakan tanggung jawab seluruh warga desa dan pemerintah desa, terkhusus bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai ujung tombak pengembangan desa wisata. Hal-hal kecil bisa membuat sebuah tempat wisata ramai dikunjungi orang karena setiap mereka yang puas akan memberi rekomendasi pada temannya, keluarganya dan semua orang yang dikenalnya. Sebaliknya, hal-hal kecil yang mengecewakan mereka seperti kamar mandi yang kotor, perlakuan warga lokal yang buruk bakal segera menjadi cerita buruk.
Nah, dari penjelasan diatas. Apakah Desa-mu sudah layak menjadi Desa Wisata?
Alhamdulillah Deswita Way Kalam sudah memenuhi persyaratan seperti diatas lho, jadi ayo tunggu apa lagi berkunjung ke Deswita Way Kalam
0 komentar:
Posting Komentar