Way Kalam- Pemerintah Desa Way Kalam sepertinya serius mengembangkan destinasi wisata yang dimiliki. Dalam kurun waktu 2 tahun, aparatur desa setempat sudah mampu mengubah air terjun Way Kalam, dan air terjun Curug Anakan menjadi wisata alam yang nampak menarik.
Proses pengembangan di dua wisata air terjun itu dimulai pada tahun 2020 lalu. Di tahun itu Pemerintah Desa Way Kalam mulai membangun akses jalan untuk mempermudah mobilitas pengunjung. Baru di tahun 2021 inilah pemerintah desa melakukan sedikit polesan.
Mendapat sokongan dana dari Bang Pesona (Bantuan Pengembangan Perhutanan Sosial Nusantara) BPSKL (Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan) Kementerian Kehutanan, membuat Pemdes Way Kalam berleluasa mengembangkan potensi wisata di air terjun yang cukup populer itu.
Mereka membuat gazebo 8 unit yang dibagi ke wilayah air terjun Curug Anakan 5 unit, dan 3 unit di air terjun Way Kalam. Selain itu, Bang Pesona juga menyerahkan bantuan bibit tanaman produktif seperti petai, alpukat, nangka, dan durian sebanyak 1.200 batang untuk dikembangkan.
“Tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat,” ujar Penyuluh Pendamping Perhutanan Sosial LPHD Desa Way Kalam, Mulyana, kepada Radar Lamsel, Selasa (8/6/2021).
Mulyana mengatakan kalau hasil buah dari tanaman-tanaman itu bisa dikelola oleh masyarakat. Bisa dijual, dikonsumsi, atau dikembangkan lagi. Jika masyarakat masih menginginkan bantuan bibit tanaman seperti itu, Mulyana siap memenuhi permintaan tersebut.
“Kalau memang KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) membutuhkan, insyaallah kita bakal bantu lagi,” katanya.
Sekretaris Desa Way Kalam, Anwar Haqiqi, mengatakan air terjun Way Kalam dan air terjun Curug Anakan sudah memiliki kolam pemandian. Masing-masing air terjun punya dua kolam. Di kolam atas air terjun Curug Anakan memiliki lebar 8 meter, dan panjang 5 meter, dengan kedalaman mencapai 70 centimeter.
“Kalau kolam yang di bawahnya memiliki lebar 8, panjang 12 meter, dan kedalaman 1 meter. Ukurannya kita buat beda,” katanya.
Sedangkan di air terjun Way Kalam, pengelola juga menyediakan 2 kolam. Di atas, kolamnya memiliki lebar 10 meter, panjang 8 meter, kedalaman 120 centimeter. Sementara di kolam bawah memiliki lebar 6 meter, panjang 15 meter, kedalaman 60 centimeter.
“Progresnya sudah mencapai sekitar 40 persen dari target selama 3 tahun berjalan. Target selesai di tahun 2024,” katanya.
Kepala Desa Way Kalam, Abdul Rasyid, mengatakan pengembangan wisata air terjun Way Kalam, dan Curug Anakan bersumber dari tiga dana. Yaitu APBDes, BUMDes, dan Kehuatanan melalui Bang Pesona. Abdul Rasyid pun berterimakasih kepada Kementerian Kehutanan yang sudah peduli dengan wisata di des
“Sekarang lumayan ramai. Rata-rata pengunjung per hari mencapai 30 orang. Tiket masuk Rp15 ribu. Kita harap pengembangan ini bisa memberikan dampak yang lebih positif,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar